Bandar Lampung, Datalampung.com - Anggota Komisi VII DPR-RI, Rycko Menoza SZP kritisi kebijakan Pemerintah Kota Bandar Lampung yang tidak tepat dalam melakukan pembangunan berdasarkan skala prioritas.
Rycko Menoza SZP menyebut, tidak tepatnya kebijakan yang diambil seperti pembangunan jembatan penyeberangan.
Seharusnya, kata dia, Pemerintah Kota Bandar Lampung bisa menentukan pembangunan untuk kesejahteraan serta keamanan dan kenyamanan masyarakat sehingga tidak menyebabkan terjadinya banjir besar seperti beberapa waktu lalu.
"Ini kan buat jembatan penyeberangan dari kantor Pemkot ke masjid Alfurqon, kemudian buat di Daerah Teluk gerbang seperti Cina Town, kemudian ditutup dengan Pagoda. Sementara, masyarakat butuh solusi yang dampaknya itu baik ke masyarakat, bukan malah membangun yang bukan skala prioritas." katanya, Jumat (24 Januari 2025).
Rycko Menoza mengatakan, pembangunan yang dilakukan Pemerintah Kota Bandar Lampung saat ini bahkan cenderung untuk melakukan pencitraan kepada masyarakat.
"Melihat anggaran yang ada, coba dong anggaran itu jangan hanya untuk pencitraan lah, ini kan skala prioritas. Ini kan masalah perkotaan. Jalan kota aja banyak yang bolong ini, ini kan menjadi kepentingan masyarakat banyak," jelasnya.
"Masyarakat Bandar Lampung ini kan punya hak mendapat pelayanan yang prima dari Pemkot. Tidak hanya kesehatan, pendidikan, tapi ini kan masalah kenyamanan tempat tinggal. Kalau seperti ini terus kan ga ada kemajuan," tambah Rycko.
Anggota DPR-RI ini pun berharap supaya pemerintah dan stakeholder terkait lainnya dapat melakukan evaluasi supaya banjir tidak kembali terjadi.
"Mudah mudahan dengan kejadian yang terus berulang ini, DPRD, stakeholder terkait, terutama Walikota itu mempunyai hati lah. Bagaimana masyarakat ini juga perlu dipikirkan," tuturnya.
Dalam membantu korban banjir, mantan Bupati Kabupaten Lampung Selatan ini menyebut dirinya telah memberikan bantuan kepada ratusan warga di sejumlah wilayah. Ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang menjadi korban banjir.
"Kita menyerahkan ada 500 paket selimut dan sembako di 3 titik di Teluk Betung Timur, di Kelurahan Kota Karang, Pesugiahan dan di Kecamatan Rajabasa," tandas dia. (*)