Bandar Lampung, Datalampung.com - Mengeluh tak mendapat bantuan akibat bencana banjir bandang sejak Jumat lalu, warga RT 01, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung merasa jadi 'anak tiri'.
Padahal, di lokasi yang berisi sekitar 60 KK ini juga terdampak banjir dengan ketinggian mencapai dada orang dewasa.
Salah seorang warga, Rita mengatakan, warga di lingkungan RT 01 ini hanya pernah mendapat bantuan berupa nasi bungkus paska bencana banjir bandang tersebut.
"Nggak ada (bantuan), cuman 1 nasi bungkus aja. Itu pun cuman sekali aja waktu hari pertama banjir," katanya, Selasa (21 Januari 2025).
Atas kondisi tersebut, dia menyebut, warga merasa dijadikan 'anak tiri' karena tidak diperhatikan bahkan dibiarkan berjuang sendiri saat paska banjir.
Rita menambahkan, saat ini yang dibutuhkan oleh para warga yakni sembako, makanan serta baju-baju bekas untuk dipakai sehari-hari.
"Yang diperluin ya sembako, baju-baju bekas gitu. Yang penting ada diperhatiin lah RT sini, masa RT situ semua. Pernah saya kesana kemarin minta tapi ditolak, nggak begitu dong seharusnya, kita kan korban juga. Jangan sampe jadi ada anak kandung, anak tiri," jelas Rita.
Seorang warga lainnya, Suhaya menyebut, paska banjir Jumat lalu, di lingkungan RT 01, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung bahkan tidak ada didirikan posko paska banjir.
"Disini mungkin mereka mengiranya nggak kena banjir. Bantuan beras dari pemerintah juga nggak dapet, nggak tau belum gilirannya atau seperti apa. Nggak ada posko juga," jelasnya.
Berdasarkan pantauan, warga RT 01, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Teluk Betung Barat, baru mendapat bantuan pada Selasa (21 Januari 2025) siang ini.
Bantuan diserahkan saat adanya peninjauan langsung oleh Wakil Menteri Sosial Agus Jabo dan Gubernur Lampung terpilih Rahmat Mirzani Djausal ke lokasi banjir di Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan.
Saat itu, para warga langsung menemui rombongan dan mengadu tidak ada mendapat bantuan paska banjir.