Lampung Selatan, datalampung.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) berjanji akan segera melakukan perbaikan dua ruas jalan Kabupaten yang rusak dan lama tidak tersentuh perbaikan.
Dua ruas jalan itu yakni jalan didepan SMA N 1 Katibung dan ruas Desa Kertosari - Desa Wawasan Kecamatan Tanjung Sari.
Perbaikan jalan itu bakal segera terealisasi setelah diminta langsung oleh Panitia Khusus (Pansus) DPRD Lamsel kepada Plt Kepala Dinas PUPR setempat Hasbie Azka saat pembahasan Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Lamsel tahun 2021 di aula rumah dinas Ketua DPRD setempat, Rabu (06/04/2022).
Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lamsel Hasbie Azka berjanji pengerjaan jalan didepan SMA N 1 Katibung bakal dilakukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kabupaten Lamsel tahun 2022 mendatang.
"Saya yakin, saya janji ini didepan pak Sekda akan saya lakukan nanti di APBD-P ini. Mohon dimaklumi karena anggaran kita ini terbatas," katanya.
Sementara pada ruas jalan Kertosari-Wawasan, Hasbie berjanji akan melakukan perbaikan paling lama pada tahun anggaran 2023 mendatang.
"Paling lama tahun 2023," katanya.
Pada pembahasan LKPJ Bupati Lamsel itu, Anggota Pansus DPRD Lamsel Farizal Purba mengatakan, ruas jalan didepan SMA N 1 Katibung itu harus segera diperbaiki karena sangan berguna bagi anak sekolah.
Terlebih, kata dia, sudah banyak anak-anak sekolah yang terjatuh ketika melalui jalan yang rusak tersebut.
"Itu jalan penting, buat anak-anak kita menimba ilmu. Sudah tidak terhitung juga anak kita yang jatuh disitu, saya minta ini Dinas PUPR komitmen. Mudah-mudahan bisa betul-betul dilaksanakan," jelasnya.
Sementara Anggota Pansus lainnya, Hamdani menjelaskan, ruas jalan Kertosari-Wawasan saat ini kondisinya sudah sangat rusak.
Dia mengungkapkan, ruas jalan Kabupaten itu terakhir kali mendapat sentuhan perbaikan pada tahun 2009 lalu sehingga diharapkan perbaikan dapat segera terealisasi.
"Jalan keluar masuk itu jalan besar dan padat. Itu kondisinya sangat memprihatinkan, tidak sedikit orang jatuh disitu. Terakhir sentuhan itu ketika saya masih kuliah tahun 2009," jelas Hamdani.
