Kalianda, datalampung.com - Warga Lampung Selatan dihebohkan dengan bau belerang yang cukup menyengat, Jum'at malam.
Belakangan diketahui, bau menyengat tersebut berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau.
Situs Magma Kementerian ESDM menerangkan, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi pada Jumat (10/04/2020) malam. Letusan pertama terjadi pukul 21.58 WIB.
"Gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III. Teramati asap kawah utama warna kelabu dan hitam dengan intensitas sedang hingga tebal, tinggi sekitar 200-500 meter dari puncak," tulis situs tersebut.
Info lebih lengkap tentang status Gunung Anak Krakatau : Klik
Diterangkan juga terjadi dua kali gempa letusan erupsi dengan amplitudo 40 mm, dan lama gempa 74-2284 detik. Dalam keterangan juga dituliskan saat ini status Gunung Anak Krakatau di level-II atau Waspada.
Sementara, salah seorang warga Pesisir mengungkapkan, saat ini sejumlah warga mengungsi lantaran takut terjadi hal-hal.yang tidak diinginkan. "Kami ngungsi, di hargo pancuran" ujar Dendi salah seorang warga Desa Tanjung Iman. (Kur)