Kalianda, datalampung.com - Kepala Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi, Syamsul membantah tidak berada ditempat, saat terjadi peristiwa kebanjiran di Dusun Umbul Besar desa setempat pada Sabtu 1 Februari 2020 pekan lalu sekitar pukul 05 30 WIB.
Berita terkait : Kecamatan Sragi Banjir, Kades Jalan-Jalan Ke Luar Kota
Menurut Syamsul, tidak semua kades di Kecamatan Sragi ikut jalan-jalan saat banjir yang mengakibatkan puluhan rumah dan tambak warga di genangi air dengan ketinggian sekitar 30 hingga 50 cm.
"Kalau saya tidak ikut, kebetulan ada hajatan keluarga. Jadi waktu kejadian saya ada di lokasi," ujar Syamsul, Minggu 2 Februari 2020.
Menurut Syamsul, kegiatan jalan-jalan tersebut merupakan agenda rutin arisan kepala desa di Kecamatan Sragi. Sedangkan yang ikut berangkat acara tersebut hanya 5 kades.
"Arisan, kami jalan-jalan. Yang mendapat arisan yang menanggung makan. Ya sekedar kegiatan menambah keakraban yang dimotori oleh pak camat lama, pak Bibit Purwanto yang saat ini dimutasi sebagai kepala dinas pertanian," terang Syamsul.
Sebelumnya, terjadinya banjir dikarenakan meluapnya sungai Way Sekampung akibat curah hujan yang cukup tinggi yang mengguyur sejak rabu tanggal 29 Januari 2020 yang hampir merata dibeberapa wilayah.
"Derasnya guyuran hujan yang terjadi pada Jum'at hingga Sabtu malam sehingga kondisi air banjir semua mengalir ke Sungai Way Sekampung yang mengalir ke laut sehingga mengakibatkan air naik dan masuk ke pemukiman penduduk," kata Depli warga setempat.
Ditambahkan Depli, sejak Jum'at kemarin air perlahan sudah mulai naik ke permukaan pemukiman warga namun kondisinya masih krendah dan pada hari sabtu tanggal 01 februari 2020 sekitar pukul 05.30 wib air mulai membesar.
"Banjir memang sering merendam pemukiman warga di dusun Umbulbesar Desa Bandar Agung Kecamatan Sragi terjadi hampir setiap tahun pada waktu masuk musim penghujan, dikarenakan desa Bandar Agung merupakan hilir Sungai Way Sekampung," imbuh Depli.
Terpisah, Sekretaris BPBD Lamsel Afendi menyampaikan, di perkirakan ada sekitar 40 rumah dan 20 hektare tambak Udang terendam banjir. Sementara aktifitas warga sedikit terganggu dikerenakan akses jalan menuju lokasi terendam namun aktifitas warga secara umum berjalan masih normal.
"Sedangkan sejumlah warga berhasil dievakuasi dan diungsikan ke sekolah MI Umbul Besar sebanyak 30 orang, terdiri dari 4 orang balita, Ibu hamil 3 orang dan Lansia 23 orang," jelasnya.
Diperkirakan pula banjir masih akan terus mengalami peningkatan karena kiriman air banjir dari atas masih cukup besar mengalir, sementara dalam banjir untukr kerugian korban jiwa masih nihil.
Sementara untuk situasi aman terkendali. Namun warga setempat masih berjaga - jaga dan waspada bila kondisi banjir mengalami peningkatan. (Rk/kur)