Ketua DPRD Lamsel Hendry Rosyadi saat reses |
Lampung Selatan, datalampung.com - Situs layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Provinsi Lampung yang beberapa waktu lalu diretas oleh hacker mendapat perhatian dari ketua DPRD Lamsel Hendry Rosyadi, dalam resesnya di balai Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, (12/12/19).
Hendry mengatakan untuk melindungi situs LPSE, pihaknya telah meminta unit layanan pengadaan (ULP) untuk merekrut jago IT agar dapat menangkal hacker.
"Serius, kita minta ULP, kita sudah panggil langsung di rapat pembahasan APBD kemarin, saya dudukan langsung kadis PUPR dan ULP supaya ULP membuka rekrutmen tentang SDM operator ULP. Satu atau dua orang, kalo mereka bicara itu kemaren bisa tujuh jutaan," kata Hendry.
Menurutnya, IT untuk menjaga situs LPSE tersebut memang sangat diperlukan karena, aksi hacker meretas situs LPSE dampaknya sangat luar biasa bagi pembangunan di Lampung Selatan.
"Kalo memang udah siap di daerah kenapa kita taruh di provinsi, itu di provinsi jebol juga, sekarang tinggal SDMnya, kalo mampu dan mempuni dalam mengantisipasi hacker itu yang kita cari, mana orangnya siapa dia, ya kita gaji. Itu vital, 115 miliar PUPR SILPA dari 230 miliar. Kondisi ini sangat tidak bagus di Lamsel dan membuat pembangunan kita tidak maju," jelas dia.
Untuk diketahui pada bulan Oktober 2019 lalu, puluhan paket proyek dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Lamsel yang dilelang melalui website LPSE Provinsi Lampung diduga dibobol Hacker.
Akibatnya, puluhan paket proyek hilang akibat server LPSE Provinsi Lampung disusupi hacker yang menyasar proyek senilai 700 juta keatas. (Kurdy)
Untuk diketahui pada bulan Oktober 2019 lalu, puluhan paket proyek dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Lamsel yang dilelang melalui website LPSE Provinsi Lampung diduga dibobol Hacker.
Akibatnya, puluhan paket proyek hilang akibat server LPSE Provinsi Lampung disusupi hacker yang menyasar proyek senilai 700 juta keatas. (Kurdy)