Aksi unjuk rasa warga |
Lampung Selatan, datalampung.com - Ratusan warga tak terkuali ibu-ibu warga Dusun Katibung Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan, berunjuk rasa di depan perusahaan sabut kelapa PT. Wongsol, Senin (11/11/19).
Aksi unjuk rasa tersebut dilakukan sebagai luapan warga yang kesat dengan dampak perusahaan sabut kelapa yang menimbulkan banyak debu dipemukiman warga itu.
Dalam aksi unjuk rasanya warga meminta PT. Wongsol untuk menghentikan Kegiatan Oprasi sementara, sebelum memenuhi tuntutan warga.
Sebelumnya diberitakan Limbah berupa debu yang diakibatkan dari industeri perusahaan milik warga Negara Korea Selatan, yang bergerak pengelolaan sabut kelapa itu sangat mengganggu kesehatan dan pernapasan warga sekitar hingga kepermukin.
“Kalau rumah harus ditutup semua lubang angin itupun debu tetap bisa masuk melalui celah-celah.” kata Buyung (49) salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Aksi unjuk rasa itu dilakukan masyarakat dengan tuntutan agar perusahan cocofeed itu berhenti beroperasi sementara, hingga persoalan debu sabut kelapa yang sangat mengganggu warga sekitar selesai.
Sementara Kepala Dusun (Kadus) setempat Mumu mengatakan bahwa Dusun Katibung tidak hanya permukiman warga, akan tetapi terdapat juga pondok pesantren dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
“Kami khawatir akan berdampak buruk terhadap anak anak sekolah disini,” kata Mumu.
Sementara itu Kepala Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo, Asikin menjelaskan, sebelumnya sudah menyampaikan keluhan warga ke perusahaan tersebut.
“Namun, pihak perusahaan tidak pernah menanggapi serius apa yang di keluhkan warga sekitar selama ini. Tidak pernah ada solusinya, perusahaan juga tidak pernah berikan CSR,” kata dia.
Saat di konfirmasi ke perusahaan pengelola sabut kelapa, petugas Satuan Pengaman (Satpam) mengatakan seluruh pimpinan PT Wongsol tidak ada ditempat.
“Saat ini seluruh pimpinan sedang tidak ada tempat,” ujar salah seorang Satpam yang enggan disebutkan namanya itu. (Sg/kur)